05 April 2009


Selarik Rindu Masih Melintang di Sini

penulis : Rifatul Farida

Sahabatku, kau lihat bulatan indah bersinar di birunya langit malam ini? Pendar cahaya lembut anggun mengitari bagai mahkota, atau laksana serumpunan dayang melayani. Lihatlah lekat, pesonanya memukau sempurna, memagnet daya tarik pandang yang tak kan mungkin mampu berpaling. Di pesona itu mata kita beradu, merefleksikan kerinduan yang teramat sangat pada bentangan jarak yang memagar rapat pertemuan. Membidik tajam nostalgia sebuah masa, yang membingkai memori pada sepenggal episode tentang kita.

Sahabatku, kau dengar simfoni malam mengalun syahdu? Memungut nada-nada indah pada angin yang berhembus pelan, meliuk-liuk pada dahan dan ranting, menuju pusaran waktu, menembus dimensi tak berbatas, memadukan hati kita yang pernah bertemu dalam ketaatan kepadaNya, yang pernah terhimpun dalam kecintaan kepadaNya, yang pernah bersatu dalam dakwah kepadaNya. Menyambangi jiwa yang pernah saling menopong ketika letih dan rapuh.

Sahabatku, ketika malam memagut mesra sunyi, selarik rindu masih melintang di sini, di kebisuan kata yang mengejakan makna ukhuwah. Jelas di pelupuk mata saat bersama kita mengapalkan tangan kanan ke atas sembari lantang meneriakkan takbir, membuncahkan semangat masa muda nan perkasa, mengukuhkan pijakan sebagai Jundullah (tentara Allah) yang telah mewakafkan diri untuk dakwah. Dan memuarakan niat di setiap lurus laku hanya untuk ridhaNya.

Oh... Sahabatku, ingin kurengkuh semua kata, menyusunnya menjadi bait-bait do'a, memaknai setiap deskripsi dari refleksi kerinduan ini, menghujanimu dengan butiran-butiran bening mahabbah (kecintaan). Ingin kumekarkan kuncup-kuncup puspita di pekarangan jiwa, menyampaikan harumnya padamu, agar senyum merekah menghisai wajah tulusmu, dan puas kulihat engkau bahagia.

Sahabatku, ada rasa terukir dalam di hati ini. Rasa yang bermuara pada kecintaan karenaNya. Rasa yang memadukan jiwa kita dalam keabadian ukhuwah. Rasa yang membuat para malaikat iri melihat kita, karena rasa itu menghadirkan kerinduan di singgasana asa dan do'a.

Dan...

Sahabatku, sebuah keyakinan terpatri dalam, seandainya tak di dunia ini, semoga pertemuan kita abadi di surgaNya, insya Allah. Amin.

Untukmu di seberang sana, yang selalu kurengkuh dalam sujud-sujud panjangku, kusapa dalam rajutan do'a malam, kukenang dalam pendaman rasa.


tulisannya subbhanallah sekali..

^^

28 Maret 2009

kenangan (part 2) - LC

assalamu'alaykum!!!!

akhirnya sempet juga ngepost lagi!! hehe..
saya udah janji yaa kalo saya akan cerita lagi tentang kenangan saya..
salah satu kenangan yang nggak bisa saya lupain yaitu, sebuah nama. ya. namanya LC (maaf saya nggak bisa nyebutin nama aslinya).
sebenernya saya juga nggak tau, kenapa saya nggak mudah untuk melupakan LC. tetapi bukan berarti saya suka loh!!
hanya terkenang saja. mungkin bagi sebagian orang, hal ini tidak terlalu penting, atau sangat tidak penting.
tetapi entah mengapa, bagi saya, LC memberikan kenangan tersendiri bagi saya.
begini ceritanya.....

saat memasuki semester 2, saya memutuskan untuk les di salah satu bimbel. di bimbel itulah saya pertama kali berjumpa dan berkenalan dengannya.
LC berbeda SMA dengan saya. awal-awal, dia tak begitu akrab dengan saya, hanya sekedar kenal. tidak lebih.
yah, tetapi lama-kelamaan, saya menjadi kenal dengannya. mulai mengetahui hobinya, bahkan alamat rumahnya.
suatu hari, sepulang les saya pulang sendiri, naik angkot. ternyata dia juga. dan kebetulan arah angkot saya dan LC sama.
jadilah kami bersama-sama naik angkot.
sepanjang perjalanan, kami mengobrol seperti biasa. tentang pelajaran, hobi, dan sebagainya. saat saya sampai di tujuan, ternyata dia juga ikut turun. mau jogging dulu, katanya.
dia membayar ongkos kendaraan saya. baiknyaaa^^. dia juga mengantar saya menyeberang jalan (yaa.. pada saat itu banyak kendaraan melintas, dan tidak sedikit pula yang ngebut).
tentu saja saya mengucapkan terima kasih atas kebaikannya.
pada saat kami akan berpisah jalan, dia berkata, "sama-sama. aku harus melindungi dan menjaga targetku selamat sampai ke tujuan. dan targetnya ialah kamu."
deg! saya langsung deg-degan mendengarnya. tetapi saat itu saya hanya dapat tersenyum, hanya dapat berkata terima kasih padanya.

di hari berikutnya, pada saat saya pergi les, dia tak datang. berkali-kali sampai sekarang, dia tak kunjung datang. saya pikir, pada saat itulah pertemuan terakhir saya dengan LC.
jujur, saya ingin bertemu dengannya. kami memang jarang sekali kontak, karena waktu itu hp dia hilang dan saya hanya memiliki ID YMnya. sayangnya, dia jarang sekali online.

itulah salah satu kenangan saya. saya teringat LC. walaupun belum terlalu lama kenal, saya tetap merindukannya, sebagai sahabat.
kalau dia kembali lagi.. ah semuanya.. kini tinggal kenangan..

wassalam.........

25 Maret 2009

kenangan (part 1) - my band

assalamu'alaykum wr. wb.

semua orang pasti memiliki kenangan, bukan? tentunya kenangan setiap orang berbeda, antara yang satu dengan yang lainnya. termasuk saya. ya, banyak sekali kenangan yang saya miliki dan tak ingin dilupakan. entah itu yang menyenangkan, menyedihkan, menyebalkan, memalukan, ataupun mengharukan. dan beberapa di antaranya ingin saya ceritakan (sambil ngabisin waktu, hehe^^).
yang nggak bisa dan nggak akan pernah saya lupain yaitu: saya mempunyai band bernama exit band.

dari band inilah saya menumbuhkan rasa kepercayaan diri (karena sering manggung) dan semakin mengasah kemampuan bermain gitar. bagaimana tidak, exit itu ada sejak kelas 6 sd loh, di sd yang sama pula, di kelas yang sama pula. dan sampai sekarang. karena exit permainan gitar saya semakin terasah. karena exit saya menjadi lebih percaya diri (dibandingkan dahulu, saya itu pemalu banget). karena exit saya pernah menjadi best guitarist. karena exit saya dapat sharing dengan teman 1 band untuk menciptakan lagu. susah dan senang kita lewati bersama. kita latihan berjam-jam, demi mendapatkan hasil latihan yang baik. saat kita mendapat tawaran manggung, betapa senang hati kita, kita berusaha tampil sebaik mungkin. dan begitu pula saat kita mendapat bayaran sehabis manggung :). kita juga juara di beberapa event. kita pernah berantem, tetapi kita mudah berbaikan. huff..
saya rindu akan masa-masa itu, saya kangen, saya ingin kembali merasakannya. memang bukan hal yang tak mungkin, selama ini tawaran manggung ada. yah, tetapi itulah, semua itu sangat indah untuk dikenang. exit belum bubar, malah masih suka ngumpul, latian band bersama.
tetapi saya terkadang datang, terkadang tidak. memakai jilbab bukanlah masalah bagi saya dan teman-teman exit. kita tetap seperti dulu. tidak berubah. kita suka berbagi cerita. mulai dari pelajaran sampai perkara cinta. hehehe.
pokoknya, walaupun saya memakai jilbab, bukan berarti saya menjadi kaku atau bagaimana. sama saja! memakai jilbab bukanlah alasan saya menjadi kaku dengan mereka, justru semakin mempererat tali silaturahmi :).
yup, itulah kenangan pertama yang bisa saya ceritakan. yang berikutnya insya Allah menyusul^^
wassalam.

08 Maret 2009

atheis

assalamu'alaykum wr. wb.
semakin berkembangnya zaman, makin canggihnya teknologi, makin berkembangnya pula pemikiran manusia yang terlalu menggunakan logika, sehingga mereka pun menjadi seorang ATHEIS. tidak percaya akan adanya Tuhan, tidak percaya akan adanya hari kiamat/hari akhir. na'udzubillah.
menurut saya, apa enaknya sih, tidak punya Tuhan? tidak ada yang disembah, tidak ada yang diceritakan mengenai keluh kesah kita, dan tidak ada pedoman.
saya beragama Islam. dan saya sangat bersyukur dapat beragama Islam dari lahir. saya bersyukur memiliki keluarga yang alhamdulillah religius. saya bersyukur karena saya -insya Allah- adalah salah satu orang yang telah mendapat hidayah dari Allah SWT.
apakah itu saya telah beragama Islam, saya telah memakai jilbab, saya mengetahui ajaran-ajaran Islam, dan lain-lain.
mungkin, inilah salah satu pertanda kiamat semakin dekat. makin banyaknya orang yang membangkang pada Allah SWT. semoga kita semua tidak termasuk golongan yang seperti itu. amin.
pernah saya mendengar suatu perkataan, ya mungkin menurut saya sebuah penghinaan dari seorang atheis.
"hah.. hari gini zamannya Al Qur'an!! internet dong!"
sungguh, hati saya panas mendengarnya. dia telah melecehkan kitab suci umat muslim yang paling sempurna, yang digunakan hinggan akhir zaman!! betapa kesalnya saya!!
dan dia beraninya membandingkan itu dengan internet! apalah kelebihan internet itu. yaya, saya mengerti, internet dapat membuat dunia ini menjadi kecil, kita dapat mengakses informasi-informasi dengan sangat lengkap. tetapi Al Qur'an?
berbagai hal ada semua di dalamnya. banyak penemuan-penemuan yang bersumber dari Al Qur'an. bukankah kemajuan teknologi -termasuk internet itu sendiri- menjadi ada karena Al Qur'an??

bersyukurlah kita, yang memiliki Tuhan, yang percaya adanya Tuhan.
semoga kita bukan merupakan golongan yang seperti itu dan iman kita dapat terus kuat sampai akhir zaman nanti. amin ya Rabb..

wassalammu'alaykum wr. wb.

05 Maret 2009

letter from noura

assalamu'alaykum wr. wb.
waah, udah lama banget nggak ngepost! baru kali ini deh ada kesempatan buat ngepost.
hmm tiba-tiba, saya jadi teringat sesuatu, dari film Ayat-ayat Cinta. Letter from Noura. surat yang dibuat Noura untuk Fahri.
entah mengapa saya jadi teringat akan hal itu. isinya yang begitu memesona dan kata-katanya begitu indah. surat paling menyentuh.. begitu romantis..

Kepada

Fahri bin Abdillah, seorang mahasiswa

dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia

Assalamualaikum warahmatullah wa barakatuh.

Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada dihadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian tiada memiliki siapa-siapa kecuali Allah di dalam dada, kaulah orang yang pertama datang memberikan rasa simpatimu dan kasih sayangmu. Aku tahu kau telah menitikkan air mata untukku ketika orang-orang tidak menitikkan air mata untukku.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Ketika orang-orang di sekitarku nyaris hilang kepekaan mereka dan masa bodoh dengan apa yang menimpa pada diriku karena mereka diselimuti rasa bosan dan jengkel atas kejadian yang sering berulang menimpa diriku, kau tidak hilang rasa pedulimu. Aku tidak memintamu untuk mengakui hal itu. Karena orang ikhlas tidak akan pernah mau mengingat kebajikan yang telah dilakukannya. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang saat ini kudera dalam relung jiwa.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Malam itu aku mengira aku akan jadi gelandangan dan tidak memiliki siapa-siapa. Aku nyaris putus asa. Aku nyaris mau mengetuk pintu neraka dan menjual segala kehormatan diriku karena aku tiada kuat lagi menahan derita. Ketika setan nyaris membalik keteguhan imanku, datanglah Maria menghibur dengan segala kelembutan hatinya. Ia datang bagaikan malaikat Jibril menurunkan hujan pada ladang-ladang yang sedang sekarat menanti kematian. Di kamar Maria aku terharu akan ketulusan hatinya dan keberaniannya. Aku ingin mencium telapak kakinya atas elusan lembut tangannya pada punggungku yang sakit tiada tara. Namun apa yang terjadi Fahri?

Maria malah menangis dan memelukku erat-erat. Dengan jujur ia menceritakan semuanya. Ia sama sekali tidak berani turun dan tidak berniat turun malam itu. Ia telah menutup kedua telinganya dengan segala keributan yang ditimbulkan oleh ayahku yang kejam itu. Dan datanglah permintaanmu melalui sms kepada Maria agar berkenan turun menyeka air mata dukaku. Maria tidak mau. Kau terus memaksanya. Maria tetap tidak mau. Kau mengatakan pada Maria: ‘Kumohon tuturlah dan usaplah air mata. Aku menangis jika ada perempuan menangis. Aku tidak tahan. Kumohon. Andaikan aku halal baginya tentu aku akan turun mengusap air matanya dan membawanya ke tempat yang jauh dari linangan air mata selama-lamanya. Maria tetap tidak mau.” Dia menjawab: “Untuk yang ini jangan paksa aku, Fahri! Aku tidak bisa.” Kemudian dengan nama Isa Al Masih kau memaksa Maria, kau katakan, “Kumohon, demi rasa cintamu pada Al Masih.” Lalu Maria turun dan kau mengawasi dari jendela. Aku tahu semua karena Maria membeberkan semua. Ia memperlihatkan semua kata-katamu yang masih tersimpan dalam handphone-nya. Maria tidak mau aku cium kakinya. Sebab menurut dia sebenarnya yang pantas aku cium kakinya dan kubasahi dengan air mata haruku atas kemuliaan hatinya adalah kau. Sejak itu aku tidak lagi merasa sendiri. Aku merasa ada orang yang menyayangiku. Aku tidak sendirian di muka bumi ini.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Anggaplah saat ini aku sedang mencium kedua telapak kakimu dengan air mata haruku. Kalau kau berkenan dan Tuhan mengizinkan aku ingin jadi abdi dan budakmu dengan penuh rasa cinta. Menjadi abdi dan budak bagi orang shaleh yang takut kepada Allah tiada jauh berbeda rasanya dengan menjadi puteri di istana raja. Orang shaleh selalu memanusiakan manusia dan tidak akan menzhaliminya. Saat ini aku masih dirundung kecemasan dan ketakutan jika ayahku mencariku dan akhirnya menemukanku. Aku takut dijadikan santapan serigala.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Sebenarnya aku merasa tiada pantas sedikit pun menuliskan ini semua. Tapi rasa hormat dan cintaku padamu yang tiap detik semakin membesar di dalam dada terus memaksanya dan aku tiada mampu menahannya. Aku sebenarnya merasa tiada pantas mencintaimu tapi apa yang bisa dibuat oleh makhluk dhaif seperti diriku.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Dalam hatiku, keinginanku sekarang ini adalah aku ingin halal bagimu. Islam memang telah menghapus perbudakan, tapi demi rasa cintaku padamu yang tiada terkira dalamnya terhunjam di dada aku ingin menjadi budakmu. Budak yang halal bagimu, yang bisa kau seka air matanya, kau belai rambutnya dan kau kecup keningnya. Aku tiada berani berharap lebih dari itu. Sangat tidak pantas bagi gadis miskin yang nista seperti diriku berharap menjadi isterimu. Aku merasa dengan itu aku akan menemukan hidup baru yang jauh dari cambukan, makian, kecemasan, ketakutan dan kehinaan. Yang ada dalam benakku adalah meninggalkan Mesir. Aku sangat mencintai Mesir tanah kelahiranku. Tapi aku merasa tidak bisa hidup tenang dalam satu bumi dengan orang-orang yang sangat membenciku dan selalu menginginkan kesengsaraan, kehancuran dan kehinaan diriku. Meskipun saat ini aku berada di tempat yang tenang dan aman di tengah keluarga Syaikh Ahmad, jauh dari ayah dan dua kakakku yang kejam, tapi aku masih merasa selalu diintai bahaya. Aku takut mereka akan menemukan diriku. Kau tentu tahu di Mesir ini angin dan tembok bisa berbicara.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Apakah aku salah menulis ini semua? Segala yang saat ini menderu di dalam dada dan jiwa. Sudah lama aku selalu menanggung nestapa. Hatiku selalu kelam oleh penderitaan. Aku merasa kau datang dengan seberkas cahaya kasih sayang. Belum pernah aku merasakan rasa cinta pada seseorang sekuat rasa cintaku pada dirimu. Aku tidak ingin mengganggu dirimu dengan kenistaan kata-kataku yang tertoreh dalam lembaran kertas ini. Jika ada yang bernuansa dosa semoga Allah mengampuninya. Aku sudah siap seandainya aku harus terbakar oleh panasnya api cinta yang pernah membakar Laila dan Majnun. Biarlah aku jadi Laila yang mati karena kobaran cintanya, namun aku tidak berharap kau jadi Majnun. Kau orang baik, orang baik selalu disertai Allah.

Doakan Allah mengampuni diriku. Maafkan atas kelancanganku.

Wassalamualaikum,

Yang dirundung nestapa,

Noura


anyway, aku nggak pernah dapet surat cinta loooh.. hahahahaha^_^
wassalam.